Qurrota a’yun
M KHOIRUR ROZIKIN
Hari
sudah menjelang subuh, saatnya bagi budi untuk bersiap siap mencari nafkah dipinggir
jalan. Tak lupa ia melakukan sholat tahajjud seperti biasanya dan sholat subuhpun
ia tegakkan. Pekerjaan sehari-harinya adalah mengumpukan sampah plastik lalu
dijual kembali. Terkadang dia mendapatkan upah yang sangat minim sekali yaitu
sebesar delapan ribuh rupiah.dia tinggal di rumah kecil yang ukurannya Cuma 5x4
persegi di kampung kumuh yang berada di bantaran sungai ciliwung.
Budi
adalah anak pertama dan memiliki dua adik peerempuan, sedangkan ayahnya terkapar
sakit dirumah karena saat pergi bekerja ayah budi ditabrak oleh pengemudi yang
tidak bertanggung jawab, sedangkan ibunya merawat ayahnya dirumah. Budi beserta
keluarganya sehari-hariannya sebagai pemulung, tetapi budi bertekad untuk
menjadi orang sukses dan ingin menyekolahkan adik-adiknya. Semangat belajar
budi buktikan dengan mencari buku-buku bekas di TPA(Tempat Pembuangan Akhir)
tempat ia mulung dan juga kebiasaan budi yang sering menulis cerita fiksi
dengan sederhana.
Suatu
hari saat dia sedang memulung, budi berjumpa dengan segerombolan remaja disamping
kuburan yang sepi. Dan mereka sedang berjudi dan minum-minuman. Budi pun
bertanya kepada sekelompok remaja yang sedang minum, “Sekarang sudah tengah
hari, kalian tidak sekolah” Lalu dia menjawab, “Berisik ngapain sekolah kalau
cuman mendapatkan Ijazah mending kamu pergi dari sini, dasar pemulung!” dengan
kasarnya. Lalu Budi pun tersenyum sambil meninggalkan mereka yang sedang minum
di tempat itu.
Semakin
hari cuaca makin panas, budi meggeluarkan pakaian daridalam bungkusan koran
yang terdapat sarung dan baju kokoh ia tegakkan demi sholat. Tiba saatnya
sholat dhuhur budi mengerjakan sholat dan beristirahat sambil membaca buku
bahasa asing di teras masjid. Karena senangnya dengan bahasa asing budi
kemana-mana selalu bawa buku bahasa asing yaitu bahasa arab,jepang dan inggris.
Setiap hari, entah saat dirumah ataupun saat mulung budi biasanya mempraktekkan
bahasa yang sedang ia pelajari.Setelah beristirahat, akhirnya dia kembali
memungut sampah plastik dan beberapa benda yang bisa dijual.
Saat
berjalan, dengan suasana jalan begitu panas dan sepi tiba-tiba Budi mendengar suara
minta tolong dari salah satu warga negara asing. Tiba-tiba dia tertabrak oleh
seorang pria yang membawa tas dengan dikejar warga. Karena warga hamper bisa
menan kap pencuri itu, pencuri itu meninggalkan tas curiannya. Lalu budi
memegang tas tersebut, datanglah segerombolan warga dan warga asing dan
kemudian warga asing memanggil Budi, “Wait!” Budi menjawab, “Yes, What can I do
for you?” Warga asing menjawab, “that’s is my Bag, Give it to me please” sambil
memohon. Budi pun memberikan tasnya kepada warga asing, ternyata tas itu adalah
miliknya yang habis dirampok oleh orang yang tidak dikenal.
Mereka
pun sempat berkenalan, warga negara asing itu bernama William. Kemudian William
memberikan kartu namanya dan menyuruh besok pagi datang kekantornya. Keesokan harinya
budi pergi ke kantor sesuai alamat dikartu nama pak William. Budi masuk
kekantor itu, tetapi digerbang kantor budi dihadang oleh dua petugas satpan
yang tidak mengizinkan budi untuk masuk, ketika budi dicaci maki dan disaksilan
banyak kariawan kantor datang lah pak
William dan memerintahkah untuh menyuruh budi masuk. Kedua satpam heran kenapa orang
yang berpakaian kumus diizinkan masuk kekantor.
Ternyata
Mr. William ingin mengangkat Budi sebagai sekretaris tetapi budi menolaknya. Mr
William sangatlah ingin Budi menjadi sekretaris, sehingga budi di sekolahkan sampai
dia lulus dengan perolehan nilai terbaik dan dia berhasil mendapkan beasiswa s2
diLondon, setelah dari London budi menerima menjadi sekretasi mr william dan
sebagai penerjemah bagi para karyawannya juga para investor asing karena
kemampuan dia dalam berbahasa. Budi pun dengan senang hati menerimanya.
Semenjak saat itu, hidupnya pun menjadi lebih baik dan penuh dengan
kebahagiaan. Sekarang dia mempunyai sebuah
rumah pribadi dari usahanya sendiri.
Akhirnya
dia pun bisa membiayai berobat ayahnya sehingga dia bisa berjalan kembali.
Budi bisa menyekolahkan
adik-adiknya Dan bisa memenuhi panggilan
allah yaitu haji dengan semua keluarga budi. Dia menulis beberapa karya fiksi
yang dikenal semua orang hingga kemancanegara. Karena kerja kerasnya da
kesukaan budi menulis karya fiksi, akhirnya dia bisa menjadi seorang penulis
terkenal.
Keluarga
rudi hingga sekarang makmur dan tak pernah lupa akan adanya allah, budi adalah
anak yang sagat kerja keras dan juga anak yang taat kepada orangtua dan allah
hinggasemua mimpinya terpenuhi, didunia ini tak ada yang tidak mungkin asalkan
kita mau berusaha dengan semaksimal mungkin.
“ada
banyak kesempatan yang terbuka jika kita mempunyai keyakinan sehingga kita berhasil mencapai tujuan.
Jika kita yakin bahwa kita bisa, maka kita akan mampu melakukan walaupun mimpi kita tak
berujung ppada akhirnya. Sebab, kita akan bertidak terus menerus tanpa kenal
lelah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar